Pada tanggal 8 November 2018 hari kamis KTNA Kecamatan
Secang tepat pukul 8.30 Wib melaksanakan
kegiatan belajar bareng BPP Secang mengenai hama penyakit tanaman di
Laboratorium PHP Temanggung Kedu, hal ini menjadi agenda tindak lanjut dari kegiatan
pelatihan organik di BPP Kecamatan Secang, memang ini yang menjadi salah satu
pemecahan atas kendala yang sering ditemui petani saat budidaya khususnya padi
dan cabe tak lepas dari hama dan penyakit, untuk pengendalian biasanya para
petani belum dapat menggendalikan serangan dan pada umumnya mereka lebih
memilih hal yang instant, penggunaan pestisida kimiawi yang berlebih, tanpa
mempertimbangkan ekosistem lingkungan karena efeknya malah menjadi lebih parah,
selain hama musuh alami pun ikut terbasmi.
Keberadaan Laboratorium PHP di Kedu Temanggung
menjadi jawaban di benak para anggota KTNA Kecamatan Secang untuk belajar lebih
jauh mengenal hama penyakit tanaman, mereka sangat antusias dengan di motori Bp
Rachmad selaku ketua KTNA Kecamatan Secang, dengan pendanaan swadaya dan
spontanitas kebersamaan rombongan sejumlah 30 orang tiba di Laboratorium PHP Kedu dan di sambut oleh
Bp Andreas Tuwoyo mewakili Laboratorium PHP,
menyambut rombongan KTNA Kecamatan Secang penuh keramahan, acara
dilanjutkan dengan ramah tamah di sampaikan oleh kepala BPP Kecamatan Secang
Bp.Anas Iriawan.
Sharing dan diskusi mengenai Pengendalian
TanamanTerpadu semakin membuat para anggota antusias ketika masuk dalam
pembahasan mengenai pengendalian hama dan penyakit pada cabe oleh Bp Taufik
selaku nara sumber pemateri, seperti virus
gemini atau di petani biasanya disebut penyakit bule yang cukup sulit
ditangani, hama trips dengan pemberian perekat kuning serta tentang penyakit
layu fusarium, sebagai salah satu cara pengendalian oleh Lab Kedu
direkomendasikan Trichoderma, sebagai
agensi hayati yang memang dikembangkan di Lab Kedu ini. Disini para Penyuluh
dan KTNA menjadi paham dan melihat sendiri proses cara pembuatan, ruangan
Laboratorium, alat alat apa saja yang digunakan di lab ini. Berbagai agensia
hayati ada diantaranya beuveria,
metarisium, ada juga PGPR. Selain itu juga adanya pembuatan media padat
untuk bibit cendawan trichoderma. Dan
sini juga kita dapat memperoleh semua agensia hayati tersebut. Baik yang
berbentuk powder trichoderma dan cair
atau yang masih bibit murni, yang dimana
para petani sudah mulai bisa sendiri untuk memperbanyak.
Kelengkapan peralatannya patut diacungi jempol,
dimana proses lab yang memang memerlukan spesifikasi alat steril. Seperti
autoclave, shaker, elemeyer, cawan petri. kelengkapan pembuatan media padat
yang terbuat dari campuran nutrisi media agar atau kentang (potato).
Terjawab sudah berbagai pertanyaan para peserta,
belajar di tempat ini selain melihat sendiri, mereka juga diberikan bekal baik
pengalaman dan juga solusi yang ditawarkan dari berbagai pengendalian baik itu
hama dan penyakit harus memperhatikan keberadaan kelestarian lingkungan.
Prinsip utama pengendalian yang ramah lingkungan dan terpadu. Para petani pun dapat
berkonsultasi pada hari kerja dinas dan membawa sampel penyakit jika mau
diperiksakan dan diberikan konsultasi pemecahannya secara gratis, Layanan
Klinik Tanaman inipun telah mendapat sertifikat SMM ISO 9001 : 2008, jam layanan pun dibuka pada hari senin –
kamis pada pukul 08.00 s/d 12.00 wib, untuk hari Jumat pada jam 08.00 s/d 10.30 wib, obat pun ada yang
di jual dan diproduksi oleh Lab. PHP Kedu, pemberian obat atas rekomendasi
surat pengantar dinas maka akan diberikan secara gratis melalui Petugas POPT
ditempat tugas wilayahnya sesuai persyaratan yang ada. Untuk para petani sewaktu-waktu kita dapat juga belajar ke Lab
PHP kedu yang beralamat di Jln. Raya Kedu Temanggung Tromol Pos 1, Sebagai pusat
rumah sakitnya khususnya tanaman yang sakit atau identifikasi serangan hama
selalu terbuka. Penyuluh, petani janganlah pernah berhenti untuk terus belajar
dan belajar dimanapun. (Supartinah, PPL BPP Kecamatan Secang)
Komentar
Posting Komentar